Bismillahirrahmanirrahim
13 Oktober 2012 – 5 Oktober 2013
Belum mencapai kata “setahun” tetapi benih-benih yang ditebar telah tumbuh menjadi kembang, bunga-bunga pun tak henti bermekaran dan kini banyak posisi mulai bergantian. Hal yang lumrah memang, ketika perasaan kaget atau perkataan “gak terasa yaa (rd: udah tua!)” mulai hingar bingar disekitaran kita. Ternyata benar kan, prosesnya saja yang “terlihat panjang” tapi pada gak kerasa kalau waktu berlari lebih cepat dari atlet sprinter peraih medali emas olimpiade dunia.
Dari tak mengenal ukhuwah langkah ini di mulai. Masih ingatkah kita, belum hilang aroma masa-masa jadi anak sekolahan; belum mengering lembaran kenangan ketika diterima kuliah di fk; dan saat itu gemuruh awal-awal masa perkuliahan tak henti memutar-mutar kepala sang “anak baru” yang kira-kira minim wahana bertanya. Tak jauh dari itu semua, tersiar kabar tentang sebuah acara, terdengar asing namun berbeda. Antara yakin dan gak yakin, kita menuliskan nama dilembar registrasi, mungkin hanya karena ajakan atau ikut-ikutan teman biar gak dianggap berbeda atau tak acuh terhadap kegiatan, atau mungkin memang karena penasaran tentang apa yang ada dibalik senyuman para senior yang dengan sumringahnya mengajak dan mempromosikan acara. Apapun alasan kita, yang jelas bersyukurlah ; karena alasan-alasan itu lah yang membawa kita ke salah satu gerbang terindah di dunia.
Dari yang setengah-setengah langkah ini di mulai.
Masih ingatkah kita, saat itu yang ada dipikiran kita hanyalah betapa ribet nya membawa perlengkapan untuk menginap pertama kali di kampus. Sibuk bertanya ke satu teman dan teman yang lain, seolah-olah takut lupa atau ketinggalan hal-hal penting. Serasa berat, namun apalah daya hati berkata ingin ikut juga. Disambut hangat oleh banyaknya panitia, menjadi peserta teladan yang “pasrah” mengikuti semua rangkaian aktivitas yang telah ditentukan. Hanya itu kah? Apa yang kita dapatkan di acara ini? Adakah perubahan yang terjadi atau hanya terlewatkan saja dengan dalih itu hanya kegiatan biasa yang pantas memudar ditelan masa? Jawabannya ada pada diri kita sekarang :)
Dari ukhuwah langkah ini akan dimulai
Bila dulu kita hanyalah anak baru dengan muka lugu, sekarang mari kita urutkan apa yang terjadi pada kita saat ini :D hooo... kini ada yang jungkir balik nih buat nyusun run down acara yang tiap baitnya di interupsi oleh para instruktur. Ada yang sibuk hitung-hitung hasil jualan dan mengira-ngira kapan waktunya bisa beraksi dengan senjata proposal ditangan. Ada juga yang setia menanti kapan “launching” nya logo kegiatan biar katanya setelah itu akan banyak kerjaan yang bisa terselesaikan. Sedangkan, secara seksama nih kita perhatikan penantian “panjang” para creator-creator masa depan menunggu tema acara yang belum rampung di musyawarahkan, sedangkan jobdesk-jobdesk terus berteriak minta dikerjain. Mereka-mereka yang macam peri-peri di salah satu film animasi sibuk menyebarkan list “permintaan” untuk para rekannya, mengancang-ancang strategi ampuh biar bisa “mengabulkan” semua permintaan, demi kelancaran acara tentunya. Dan yang tak kalah pentingnya barisan-barisan utuh yang siap siaga berusaha mewujudkan kesejahteraan (konsumsi) para pihak yang terlibat di acara ini, pergi survei sana-sini, hanya demi senyum para rekannya nanti. Naah... tak akan sanggup jari-jari ini mengetikkan semua hal yang terjadi pada kita saat ini, keterbatasan ini juga tidak akan mampu menggambarkan galaksi semangat dari para saudara yang insyaAllah akan dibanggakan oleh seluruh alam semesta.
Dari ukhuwah langkah ini akan (terus) dilanjutkan
“Pekan Taaruf” hanyalah kegiatan biasa, para peserta tak diharuskan mengenakan setelan jas ataupun kebaya, tidak ada yang diistimewakan, semuanya sama. Akan tetapi, percaya lah tersebar secara cuma-cuma sesuatu yang bernama “hikmah dan manfaat”, sadarkah? Berhentilah sejenak dan perhatikan siapa yang bekerja sama dengan kita saat ini. Dahulunya mungkin tak kenal satu sama lain, tapi kini saling merangkul demi satu misi. Berusaha memberikan persembahan terbaik, meski harus berkorban waktu, tenaga, dan bahkan materi. Tapi mengapa masih tetap bertahan? Mengapa masih setia melancarkan berbagai usaha meski kadang harus bergolak dengan jadwal akademik yang tak bisa lagi di tawar kadar kepadatannya. Sampaikan lah jawabanmu untuk hati-hati yang kini sedang rentan diterpa banyak godaan.
“Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu (Q.S Muhammad :7)”
Semangat mu kini tak akan ada yang bisa meragukan geloranya. Hanya saja jangan sampai dirimu terhempas di sahara kefuturan. Bila “kerja” ini melelahkanmu, ingatlah akan janji-janji dari Maha Pemberi untuk para hambanya yang ikhlas dalam usaha. Tidak ada bentuk materi apapun yang “available” didunia ini, setara dengan keberkahan Allah SWT. Ingatlah bahwa dirimu tidak akan pernah bekerja sendiri di luasnya lahan pahala ini, ingatlah pada ikatan yang sama-sama kita rajut satu tahun silam, yang mempersatukan kita dalam indahnya ukhuwah islamiyah. Dekapan ukhuwah ini tak akan rela bila dirimu berlelah-lelah sendiri, tak akan sanggup membiarkan hanya keringatmu yang bercucuran di jalan ini, dan tak akan mampu bila melihat dirimu hilang dan pergi.
Adik, dirimu kini telah beranjak dewasa. Dirimu tentunya telah mengerti apa tujuan dari acara yang sama-sama kita perjuangkan ini. Kalimat-kalimat teori tak berarti apa-apa apabila tak ada bentuk bukti nyata yang tercipta. Bila dahulu dirimu diperlakukan dengan baik oleh para panitia (rd: saudaramu), lakukanlah hal yang sama bahkan mungkin lebih baik untuk adik-adikmu. Lukiskanlan kesan indah tak terlupakan untuk mereka, saudara kita yang insyaallah nanti akan berada di posisi yang sama denganmu saat ini. Sambutlah mereka dengan hangat, tunjukkanlah ikhlasmu dengan memberi senyuman terbaikmu untuk mereka, karena lelahmu kini akan terbayarkan saat mereka menganggapmu sebagai saudara terbaik dalam ikatan aqidah yang sama, Islam “rahmatanlilalamin”.
Dari ukhuwah langkah ini tidak akan pernah terhenti
Betapa bangganya kami kini, melihat semangat juangmu melebihi jumlahmu dalam kepanitiaan ini. Ingatkah kita pada kisah perang badar, dimana jumlah pasukan muslim sangat berbanding jauh bila dibandingkan dengan jumlah pasukan musuh. Namun, pertolongan Allah SWT lah yang memberikan kemenangan telak bagi pasukan muslim dibawah pimpinan langsung Rasulullah SAW.
Adik :) jadikanlah setiap usaha-usahamu di dunia, menjadikanmu semakin dekat dengan Sang Khalik. Tentramkan lah hatimu dengan mengingat bahwa pertolongan Allah SWT itu sangat dekat. InsyaAllah kami akan selalu mendoakanmu, hingga kalian mampu menyongsong indahnya sinar fajar kelak. Jangan gentar bila dirimu yakin langkah-langkah ini benar :’) karena akan kau temukan saudara-saudaramu yang selalu mendukung dan mendoakanmu. Tak akan pernah ada perjuangan di jalan Allah SWT yang berakhir sia-sia. Yakinlah...
Semoga Allah SWT mempertemukan kita di SurgaNya.
Dari kami,
Saudara-saudaramu yang mencintaimu karena Allah SWT
Lupa Nyalain Wifi, Paket Auto Raib
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar