sebenarnya ni essay buat tugas score hari minggu (27-11-11). tpi krena sswtu hal, jadi gk dikumpulinn dh ni essay..
Sciences begin from research, research start from your hand
The writers always be goldest
“Apakah makna dari menulis?”
“ Bagaimanakah relasi antara menulis dan meneliti?”
Yaa, kata-kata menulis merupakan suatu verba yang sangat tua bahkan sudah terbiasa untuk didengar dan dilakukan. Bagaimana tidak, pada umumnya diusia balita seseorang sudah mulai menampakkan bakatnya menulis walaupun masih berupa garis atau coretan yang sembraut. Selanjutnya seseorang akan mulai belajar menuliskan angka-angka dan huruf-huruf walaupun bentuknya masih acak-acakan, tapi pernahkan mereka mengeluh? Saya rasa tidak karena pada seumuran itu minat seorang anak untuk memulai sekolah amatlah tinggi, hingga akhirnya mereka mengecap pendidikan, dan tak hanya huruf yang dapat mereka tuliskan tetapi rangkaian kata-kata kini sudah mampu terkaryakan oleh tangan mereka, karena mereka kini telah menulis dan akan selalu dituntut untuk terus menulis. Itu adalah sebuah tindakan perubahan yang sangat besar, tanpa coretan-coretan itu lah mungkin tak ada alphabet yang kita kenal seperti saat ini. Harus diakui bahwa tindakan yang kecil mampu membuat suatu perubahan yang besar, tentu saja harus melalui proses tertentu hingga menjadi sesuatu yang berarti.
Menulis memiliki kemampuan untuk menjadi penyimpan memori kedua manusia setelah otak, kita mengenal diary, buku catatan, log book, itu semua adalah curahan pikiran manusia yang tertoreh diatas lembaran kertas dan pikiran itu akan abadi menjadi bentuk tulisan. Tahukah anda bahwa sudah berapa banyak huruf yang anda tulis? Lalu apa dampak luar biasa dari rangkaian huruf-huruf yang anda tuliskan tersebut? Tidak ada yang mampu mengetahui secara pasti sudah berapa banyak deretan huruf yang telah ia tuliskan, namun seseorang akan mengetahui secara jelas efek apa yang terjadi dari sekian banyak tulisan yang telah ia buat. Sebuah contoh sederhana yaitu tulisan di diary, seseorang yang memiliki hobi untuk menulis pengalaman-pengalaman hariannya di dalam sebuah diary akan mendapatkan sebuah pelajaran yang sangat berharga saat ia membacanya kembali, karena tulisan di diary mampu menstimulasi pikiran seseorang untuk flash back ke memori masa lalu dan hal itu mampu membuatnya melakukan proses belajar dari pengalaman dan efeknya tentu saja lah ia akan berusaha menjadi sosok yang lebih baik kedepannya. Lalu manfaat tulisan mana yang kita lupakan?
Menulis kini tidaklah hanya tertuangkan di atas kertas yang tertera tulisan dengan alunan tinta dan goresan bermakna, namun kemajuan teknologi membuat menulis menjadi lebih mudah dan sangat sederhana. Sekarang banyak media-media pendukung yang dapat mempermudah seseorang untuk menulis dengan hanya menekan pad huruf tanpa lagi harus menggerak-gerakan pena ataupun pensil. How amazing! Semakin majunya teknologi maka semakin dipermudahlah segala pekerjaan manusia, mungkin saja beberapa tahun kedepan akan muncul berbagai teknologi baru yang tidak saja membuat kita tidak menggerakkan pena lagi bahkan tulisan-tulisan akan muncul dengan hanya menggunakan perintah suara ataupun pikiran. Lalu siapakah yang menciptakan teknologi tersebut? Tentu saja kita, kita sebagai generasi muda pemikul beban dan tanggung jawab dunia ini.
Semua tahu bahwa menulis itu penting, semua tahu menulis itu positif, namun pada kenyataan yang tampak minat menulis masyarakat Indonesia masih minim jika dibandingkan beberapa Negara lain. Problematika ini sungguh sangat disayangkan bila kita menengok sekilas kenyataan beberapa Negara di dunia mengalami perubahan yang semakin maju meninggalkan peradaban yang kuno menuju suatu gerbang perubahan yang sangat besar. Lantas apa yang menjadi penyebab terbesar akan ketertinggalan ini? Hanya satu kata yaitu “Penelitian”.
Penelitian merupakan satu kata sederhana namun mempunyai maksud dan makna yang sungguh luar biasa. Penelitian erat kaitannya dengan menulis, tanpa menulis penelitian itu bagaikan lilin tanpa cahaya, tak sempurna dan tak bermakna. Penelitian secara sederhana dapat diartikan mencari tahu apa yang tidak tahu, mencari masalah apa yang patut dipermasalahakan, menemukan solusi dan memperbaiki keadaan. Penelitian adalah wujud aksi dari rasa keingintahuan manusia serta menjadi wadah yang berpotensi untuk memanfaatkan atau mengaplikasikan pengetahuan-pengetahuan yang diperoleh baik selama proses pembelajaran atau bahkan dalam proses membaca. Dari penelitian-penelitian inilah akan muncul teori-teori baru bahkan suatu produk yang memiliki nilai guna yang tinggi untuk kehidupan manusia, seperti halnya Isaac Newton; sebelum ia menciptakan teori-teori fisika terlebih dahulu ia melakukan penelitian terhadap fenomena yang ada di alam, dan merangkumnya dalam beberapa teori abadi yang masih dipergunakan hingga sekarang. Jadi tak dapat dipungkiri lagi bahwa pengetahuan itu berasal dari penelitian.
Suatu pengetahuan yang didapatkan berangkat dari tulisan-tulisan informasi yang diperoleh selama proses meneliti. Tak hanya sampai disitu saja, pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya juga turut dalam menentukan nasib hasil penelitian yang akan didapatkan. Satu tantangan paling besar yang menjadi rival terberat dalam penelitian adalah rasa malas, no action nothing! Lawanlah rasa malas itu dengan perbuatan yang membuat kita malas. Jika malas menulis maka menulislah, jika malas meneliti maka meneliti lah.
Kita harus bercermin pada kenyataan yang terjadi di dunia ini, era globalisasi secara tak langsung menuntut kita untuk aktif jika ingin memperbaiki keadaan bukan hanya menjadi observer yang tidak melakukan tindakan apa-apa. Negara-negara maju seperti Jepang, Negara kecil yang mampu memiliki peran dominan di dunia karena generasinya yang luar biasa, generasi yang mampu mengalahkan rasa malas dan menciptakan tindakan-tindakan positif untuk membangun bangsa. Tindakan apa yang mereka lakukan? Sederhana saja, menulis dan meneliti. Mereka berangkat dari hal-hal kecil yang banyak dilupakan oleh manusia dan terus berlanjut hingga hal-hal megadahsyat yang menciptakan decak kagum dari seluruh penghuni dunia.
Lantas apakah kita hanya akan menjadi bagian dari mereka yang hanya mampu berdecak kagum atau kita menjadi bagian dari mereka yang mampu membuat perubahan besar? Tanda tanya ini hanya kita sendiri yang dapat menjawabnya. Lihatlah dan nilai, apakah akan tetap bertahan atau maju jutaan langkah. Perubahan akan terjadi jika pengetahuan selalu menyinari, pengetahuan akan selalu hidup jika penelitian selalu bersemi, dan penelitian akan abadi jika menulis menjadi bagian dari diri. Take your part, let’s show up! Your action your future, be the goldest.
Fuji Ramadhani